Bulan Dzulhijjah mengandung banyak syiar Islam. Dalam sejarah, Nabi Ibrahim alaihis salam lah yang pertama kali memberikan teladan. Dari kisah kehidupan beliau 'alaihissalam, syiar nan agung ini diabadikan. Apa saja syiar tersebut?

1. IBADAH HAJI

Usai membangun Ka'bah bersama Nabi Ismail 'alaihissalam, Nabi Ibrahim 'alaihissalam diperintahkan untuk menyeru manusia agar mendatangi Baitullah. Sang Khalilullah tak tahu bagaimana cara agar suaranya terdengar ke seluruh penjuru bumi. Maka Allah pun memerintahkan untuk menyeru saja, biar Dia yang menyebar-luaskannya.

Nabi Ibrahim pula diajari cara manasik haji. Allah subhanahu wa ta’ala kemudian mengutus malaikat Jibril untuk memperlihatkan cara dan tempat ibadah haji. Cara inilah yang kemudian disempurnakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan menjadi syariat umat Islam.

2. MENYEMBELIH QURBAN

Nabi Ismail 'alaihissalam adalah anak yang dinantikan. Anak satu-satunya yang diharapkan kelak akan meneruskan dakwah ayahanda, Nabi Ibrahim 'alaihissalam. Namun saat remaja, sang anak justru harus diqurbankan. Ini adalah ujian bagi dua nabi istimewa. Keduanya pun lulus dengan keimanan dan ketaqwaan luar biasa.

Kisah ini tentu sudah sangat familiar. Bahkan Allah abadikan kisah ini dalam Al-Qur'an. Terlebih, dikenang menjadi syariat yang dilakukan umat hingga akhir zaman; yakni penyembelihan qurban.

"Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) 'Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim'." (QS. Ash-Shaffat: 108-109)

[Penting] Meski Nabi Ibrahim ‘alaihissalam lah yang memberikan teladan awal, namun Rasulullah adalah patokan contoh beribadah bagi umat Islam. Jadi saat melakukan ibadah haji ataupun berqurban, yang kita lakukan tetap mencocoki sunnah atau yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.